Wednesday, June 6, 2012

Benarkah Transit Venus kemaren Menjadi Tanda Bencana Besar ?

Peristiwa transit venus baru saja berakhir. Bagi yang sempat menyaksikan secara live streaming di situs lapan (swm.dirgantara-lapan.or.id) tentu sangat berbahagia bisa menyaksikan peristiwa langka ini.

Namun patut diketahui, ternyata selain menjadi fenomena yang langka, Transit Venus juga menyimpan kisah fatal bagi bumi.




Dilansir Vivanews, Dr. Chet Snow, seorang pakar sejarah dan penulis buku mengungkap letusan Gunung Krakatau tanggal 26 Agustus 1883 terjadi setahun setelah transit venus.

"Transit Venus terjadi pada 6 Desember 1882. Tebak apa yang terjadi setahun berikutnya? Erupsi terbesar dalam sejarah terjadi di Krakatau, Indonesia, diperkirakan berada sekitar garis matahari terbenam," ujar Dr. Chet Snow.

Tak cuma itu saja. Pada abad ke-18, tsunami menyerang Jepang setelah gempa di Burma pada 1762. Hanya berselang setahun, transit Venus terjadi pada 1761.

"Hanya berbeda 6 hingga 8 bulan," cetus pria yang membuat daftar kalender Crop Circle ini.

Mundur lagi ke tahun 416. Tsunami di India terjadi setelah erupsi Krakatau pada saat itu. Bencana ini terjadi dalam jarak 12 bulan setelah transit Venus.

"Selalu setelah transit Venus. Tidak pernah saat berlangsung. Dengan pengetahuan mengenai kecenderungan planet dan bintang, orang di penjuru dunia akan mulai melihat masa lalu. Ini bisa menjadi prakiraan bencana. Masih ada yang bisa terjadi," imbuh Snow dan video pidato Emergence Conference 2011.

Alumnus Universitas Columbia, AS ini menilai pengetahuan sejarah bisa menjadi langkah mitigasi bencana. Pengetahuan mengenai peristiwa, waktu, dan lokasi bencana bisa menjadi langkah pertama.

Snow menggelar pengamatan transit Venus di Hawaii pada 2 hingga 6 Juni 2012. Memantau tanda peristiwa disebutkan Snow menjadi cara kedua prediksi bencana. Snow pun mengimbau untuk mengamati transit Venus. Belajar dari sejarah menjadi langkah ketiganya.