Wednesday, July 25, 2012

Polisi Dihajar Preman Pakai Palu Karena Rokok sebatang

Polisi dianiaya lima preman

Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Jawa Tengah berhasil meringkus tiga dari lima preman yang mengeroyok Briptu Hardi Santoso. Dua preman lainnya masih dalam pengejaran.

"Yang belum ditangkap atas nama Tomo dan Sandy," kata Kasat Binmas Polrestabes Semarang, AKBP Nengah WD, Rabu 25Juli 2012.

Tiga tersangka yang sudah ditangkap adalah Deddy Irawan, Tri Wibowo Adi, dan Rizky Maghenta. Ketiganya dibekuk di waktu dan tempat yang berbeda.

Salah satu tersangka, Deddy Irawan, menceritakan pengeroyokan itu terjadi pada 14 Juli 2012. Saat itu, Briptu Hardi dan kawannya, Sugeng Widodo, melintas di Jalan Barito Semarang.

Deddy dan keempat preman lainnya menghentikan perjalanan Hardi. Para preman itu meminta rokok kepada Briptu Hardi. "Hanya mengasih satu batang, ya saya tolak," kata Deddy.

Hardi dan kawannya lantas berlalu dari tempat itu. Namun, belum jauh beranjak, salah satu preman itu meneriaki Hardi dan kawananya dengan kata-kata kotor. "Teman saya, Tomo, meneriaki polisi yang sempat saya cegat. Lalu mereka kembali dan menghampiri kami," kata Deddy.

Meski saat itu korban tidak mengenakan atribut polisi, Deddy dan kawanan-kawannya merasa gentar. Karena takut diserang duluan, Deddy mengeluarkan parang. Tomo menyiapkan martil yang sudah dibawanya, Tri Wibowo Adi yang saat itu kakinya tengah sakit menyiapkan samurainya. Sedangkan Rizky dan Sandy bersiap dengan tangan kosong.

Bentrok pun tak bisa dielakkan. Dalam pergumulan itu, martil Tomo berhasil mendarat di kepala Briptu Hardi Santoso. Salah satu benda tajam juga menyabet bagian dada anggota polisi tersebut. Briptu Hardi, terkapar.

Melihat kejadian itu, teman yang bersama Briptu Hardi, Sugeng Widodo, ketakutan. Dia lantas melarikan diri meninggalkan Briptu Hardi dan sepeda motor yang mereka kendarai. Hingga kini, Briptu Hardi masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang. (sj)