Friday, May 11, 2012

Agan Agan Yang Pengen Jago Maen Yoyo Cek Ke TKP






SEJARAH YOYO & KOMUNITASNYA

Yo-Yo, sebuah alat permainan yang terbuat bahan kayu, besi, plastik atau tanah yang diberi tali dan diikat di jari tangan, memang sudah sangat familiar di masyarakat kita. Hampir semua orang mengenal mainan bernama Yo-Yo, yang asalnya dari Negeri Yunani Kuno (500 SM).

Di indonesia, sejak beberapa tahun silam, telah berdiri komunitas pencinta yoyo. Mereka adalah sekelompok anak muda yang yang menyukai permainan ini, yang lantas bergabung dalam wadah bernama
SJYC (South Jakarta Yo-Yo Club), yakni sebuah komunitas pecinta yoyo dari Jakarta Selatan.



Komunitas ini dibentuk di Jakarta, tanggal 6 Juni 2009, oleh tujuh anak muda itu: Galih Kurniawan, Sugiho Pranoto, Dita Wasis, Nanda Andika Permana Mitra, Nadya Moeslim, Bramasta Hidayat dan Jackson Januarius Mangari. Walaupun ada embel-embel wilayah Jakarta Selatan, namun sesungguhnya bukan untuk membatasi wilayah, karena visi misi SJYC adalah memajukan permainan ketangkasan Yo-Yo di Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Menurut Galih Kurniawan, Ketua SJYC, dibentuknya SJYC adalah untuk mendidik para pecinta Yo-Yo agar lebih professional. Apalagi memainkan Yo-Yo memerlukan teknik-teknik tertentu, agar terlihat menarik dan menantang. Di antara trik dasar memainkan Yo-Yo adalah Grafity Pull, Forward Pass, Break Away.




"Kalau dilihat sih mudah, tapi sebetulnya memainkan Yo-Yo membutuhkan trik khusus, seperti bagaimana cara melempar Yo-Yo yang benar, sehingga berputar lebih lama. Dan SJYC ini dibentuk adalah untuk membina teman-teman agar lebih professional memainkan Yo-Yo," kata Galih, yang dihubungi TNOL awal Januari kemarin.

Walaupun ada trik khusus dalam permainan Yo-Yo, sambung Galih, namun ketika memainkannya tidak memerlukan tempat atau space khusus. Memainkan Yo-Yo tidak membutuhkan tempat yang luas. Oleh karena itu, Yo-Yo bisa dimainkan dimana saja, dan kapan pun. Bahkan di halte busway yang padat pun bisa dimainkan.


"Yoyo permainan simple, karena tidak membutuhkan alat bantu yang lain, seperti baterai atau yang lainnya," jelas Galih, yang juga sebagai dokter Yo-Yo ini.


Lebih lanjut, Galih mengatakan, banyak manfaat yang didapat seseorang ketika memainkan Yo-Yo, di antaranya bisa dikategorikan sebagai berolahraga, sebab pemainnya bisa berkeringat karena harus atraktif, dan juga bisa melatih otak kanan dan kiri. Selain itu, permainan Yo-Yo juga membuat percaya diri. Apalagi, ketika tampil di atas panggung yang penontonnya sangat banyak.



SJYC adalah klub Yo-Yo yang terbuka untuk kalangan umum, yang menyukai dan tertarik pada permainan Yo-Yo. Maka tak mengherankan bila saat ini anggota SJYC telah mencapai 606 orang. Namun karena kesibukan anggotanya, maka yang sering aktif hanya sekitar 50 orang. Anggota SJYC terdiri dari bagai kalangan, dari anak usia SD sampai mahasiswa. Bahkan ada yang berstatus bujangan hingga kakek-kakek.

Untuk bisa bergabung di SJYC, setiap anggota akan dikenakan iuran. Iuran tersebut merupakan aturan yang sudah disepakati bersama. Namun pada dasarnya iuran tersebut akan kembali lagi ke anggota, seperti untuk membeli spare part dan membuat suatu kegiatan atau acara.


sedangkan kegiatan komersil, di antaranya adalah sebagai pengisi acara-acara launching product, seperti Jakarta Motor Show, BRI (tahapan Junior), Indocomtek, dan lain-lain. Bagi yang tertarik dan ingin bergabung di SJYC, caranya sangat mudah, karena bisa langsung join di Facebook.



"Kalau mau lebih aktif, nongkrong bareng sama kita setiap Sabtu di Taman Ayodya,"
papar Galih. (Thamrin Mahesarani)